Wednesday, February 20, 2013

MENGAMATI FUNGSI IKLIM DALAM PERTANIAN


Dikarenakan adanya ketergantungan antara tanaman dan faktor lingkungannya maka perlu diketahui faktor-faktor yang berkaitan dengan syarat tumbuh tanaman. Faktor tersebut diantaranya adalah ketinggian tempat, curah hujan, jenis tanah dan kemiringan lahan.

Unsur-unsur yang termasuk dalam faktor iklim adalah temperatur,kelembaban, radiasi matahari, curah hujan, evaporasi tekanan udara dan angin. Mengingat air diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, maka datangnya hujan sangat ditunggu-tunggu. Akan tetapi, hujan yang datang di luar massanya biasanya merusak hasil panen. Oleh karena itu, curah hujan harus sesuai dengan jumlah air yang dibutuhkan tanaman. Ketidaksesuaian antara besarnya curah hujan dengan jumlah air yang dibutuhkan tanaman akan memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman.
Umumnya, pertumbuhan tanaman akan terganggu, terjangkit hama atau penyakit bahkan dapat mengakibatkan kematian tanaman.

Banyaknya sinar matahari yang diterima bumi berpengaruh pada temperatur daerah tersebut. Semakin banyak sinar matahari yang diterima, semakin tinggi temperaturnya. Karena sinar matahari tidak selamanya datang secara tegak lurus, maka sudut datang sinar matahari mempengaruhi besarnya temperatur. Semakin tegak arah datangnya sinar, semakin tinggi temperaturnya.

Panjang hari (lama penyinaran matahari) berpengaruh pada pembungaan tanaman. Karena ada perbedaan panjang hari, maka tanaman dibedakan menjadi tiga macam,yaitu :
1. Tanaman hari panjang (long day plant) adalah tanaman yang memerlukan lama penyinaran matahari lebih dari 14 jam untuk pembungaannya
2. Tanaman hari pendek (short day plant) adalah tanaman yang memerlukan lama penyinaran kurang dari 12 jam untuk pembungaannya
3. Tanaman indeferen ( netral day plant) adalah golongan tanaman yang pembungaannya tidak dipengaruhi oleh lama penyinaran matahari

Iklim di suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya sehingga tanaman yang tumbuh pun menjadi sangat beragam. Tanaman dengan syarat tumbuh tertentu tidak dapat ditanam di sembarang tempat. Misalnya, tanaman sayuran dataran tinggi tentunya harus ditanam di dataran tinggi. Apabila di tanam di dataran rendah kemungkinan dapat hidup, tetapi pertumbuhannya terganggu. Dengan demikian akan lebih baik bila tanaman ditanam sesuai dengan lingkungan yang dikehendaki.

Pengaruh ketinggian tempat dan curah hujan pun dapat mempengarui kelembaban, semakin tinggi letak suatu tempat maka curah hujan pun semakin tinggi pula. Dengan demikian daerah tersebut mempunyai kelembaban yang tinggi (RH 100 % dapat menyebabkan hujan).

Keberadaan tanaman juga dapat mempengaruhi kelembaban. Areal perkebunan dengan tanaman tinggi (perkebunan karet) mempunyai kelembaban lebih tinggi daripada areal yang ditanami tanaman rendah (pertanaman sayuran). Lingkungan di bawah naungan pohon juga lebih
lembab bila dibandingkan dengan daerah terbuka sebab uap air yang dikeluarkan tanaman akan menambah kelembaban udara.

Pengaruh kelembaban udara terhadap tanaman tampak pada perubahan stomata (mulut daun), menjadi terbuka atau tertutup. Dilingkungan yang mempunyai kelembaban tinggi, stomata akan tertutup sehingga CO 2 yang menjadi bahan pokok dalam proses fotosintesis tidak dapat masuk ke dalam daun. Akibatnya penguapan yang terjadi tidak berlebihan. Sebaliknya bila dalam lingkungan dengan kelembaban rendah, penguapan yang terjadi lebih banyak. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan syarat tumbuh tanaman :
cocok untuk lingkungan berkelembaban tinggi atau rendah. Namun, perbedaan ini tidaklah mutlak karena dalam lingkungan ekstrim pun masih ada tanaman yang mampu beradaptasi.